gravatar

APBO (Analisis Perancangan Berorientasi Objek)


Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek adalah cara dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Nah, karna berorientasi Objek, jadi teman-teman harus pintar menganalis suatu produk aplikasi.Dasar pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas.Biasanya software yang digunakan untuk merancang bangun berorientasi objek adalah UML (Unified Modeling Language).


Development process merupakan suatu struktur yang diterapkan pada pengembangan suatu produk perangkat lunak.
Secara Umum aktivitas pengembangan perangkat lunak terdiri dari:
1. Requiment analysis and definition
2. System Design
3. Program Design
4. Write The Program
5. Unit Testing
6. Integration Testing
7. System Testing
8. System Delivery


Ke delapan aktivitas tersebut disebut Software Development Process. Untuk menjalankan aktivitas secara ideal dibutuhkan suatu team yang terdiri dari :
  1. Analyst
  2. Designer
  3. Programmer
  4. Tester
  5. Trainer

Tahap Development Process didalam UML meliputi: Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis), Analisis Sistem (System Analist), Desain (Design), Implementasi (Implementation) dan Testing.
  1. Analisis Kebutuhan: UML menggunakan Use Case untuk menangkap kebutuhan costumer/user. Melalui Use Case aktor luar yang berinteraksi dengan sistem dimodelkan bersama dengan fungsi-fungsi yang mereka perlukan dari sistem (use case). Aktor dan use cases dihubungkan dengan suatu relasi (relationship). Actor dan use cases ditampilkan dalam bentuk diagram beserta dokumentasinya pada view diagram Use Case. Dokumentasi use case dalam bentuk text diberikan secara terpisah (file) untuk memperjelas use cases.
  2. Analisis Sistem: Fase analisis konsen dengan abstraksi primer (kelas dan objek) dan mekanisme yang muncul dalam problem domain. Kelas-kelas diidentifikasi bersama dengan relasinya satu sama lain, dan ditampilkan pada diagram kelas. Kolaborasi antar kelas untuk mengerjakan use case juga dijelaskan melalui model dinamik UML. Pada fase analisis ini hanya kelas-kelas dalam problem domain yang dimodelkan, bukan kelas-kelas implementasi teknik.
  3. Desain: Pada tahap desain hasil analisis didetailkan untuk solusi teknik. Kelas-kelas baru ditambahkan untuk menyediakan infrastruktur teknik: user interface, penanganan database untuk menyimpan objek kedalam database, komunikasi dengan sistem lain, interfacing dengan peralatan dalam sistem ditambahkan.
  4. Implementasi/programming: Pada tahap programming kelas-kelas yang dibentuk pada tahap desain dikonversi menjadi kode yang sesungguhnya dalam bahas pemrograman objek-oriented melalui proses generate. Hasil generate merupakan skeleton dari program. Editing yang dilakukan oleh programmer tidak akan dihapus (ditimpa) saat model di generate ulang.
  5. Testing: Testing terhadap sistem software biasanya berupa tes unit, tes integrasi, tes sistem, dan tes acceptance. Tes Unit adalah tes terhadap kelas individual atau terhadap sekelompok kelas, biasnya dilakukan oleh programmer. Tes integrasi mengintegrasikan komponen  dan kelas-kelas dalam rangka verifikasi. Tes sistem memandang sistem sebagai kotak hitam (black box) dalam rangka validasi bahwa sistem berfungsi sesuai dengan harapan end user. Tes accpetance dilakukan oleh kostumer untuk verifikasi bahwa sistem sesuai dengan kebutuhan, sama seperti tes sistem. Tes unit menggunakan diagram kelas dan spesifikasi kelas, tes integrasi menggunakan diagram komponen dan diagram kolaborasi, dan tes sistem menggunakan diagram use-case untuk melakukan validasi.

Artikel Terkait by Categories



Oleh Mustafa
Bagikan

.

.

MustafaRizaldi

IsLam

Tentang Islam